Menyelami Ragam Pipa: Dari Elegansi Pipa Tembaga hingga Ketangguhan Pipa Baja Galvanis dalam Industri dan Sistem Plumbing
Menyelami Ragam Pipa: Dari Elegansi Pipa Tembaga hingga Ketangguhan Pipa Baja Galvanis dalam Industri dan Sistem Plumbing
Pipa memiliki peran penting sebagai saluran untuk mengalirkan berbagai jenis fluida seperti gas, air, dan udara dari satu lokasi ke lokasi lain yang dituju. Pemilihan jenis pipa biasanya disesuaikan dengan karakteristik fluida yang akan dialirkan. Contohnya, terdapat berbagai jenis pipa yang digunakan dalam sistem perpipaan air, baik untuk mengalirkan air bersih maupun air kotor.
Terdapat beragam jenis pipa air yang digunakan mulai dari bahan plastik hingga logam. Pipa-pipa ini berperan sebagai saluran untuk mengalirkan air bersih di bangunan perumahan serta sebagai saluran pembuangan limbah di pabrik.
Kali ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang jenis-jenis pipa air yang digunakan dalam industri dan sistem plumbing, baik untuk mengalirkan air bersih maupun air kotor. Silakan simak ulasan selengkapnya di bawah ini dan pastikan untuk membacanya hingga selesai agar dapat memperoleh manfaatnya.
Jenis-jenis Pipa Air di Lingkungan Industri
Dalam industri seperti migas, petrokimia, dan manufaktur, sistem perpipaan air memerlukan pasokan air yang substansial. Karenanya, pipa air yang digunakan di lingkungan industri umumnya memiliki ukuran yang besar, baik untuk saluran air bersih maupun air kotor. Berikut adalah beberapa jenis pipa yang sering digunakan:
- Pipa HDPE
Pipa saluran air sering menggunakan jenis plastik bernama HDPE atau High Density Polyethylene. Pipa HDPE terbuat dari termoplastik polyethylene dengan tingkat densitas tinggi. Pipa ini sangat fleksibel, tahan terhadap beban, tidak mudah patah, dan dapat menangani tekanan tinggi. Selain itu, pipa HDPE juga aman digunakan untuk saluran air bersih karena tidak mengandung zat berbahaya. Pipa ini memiliki ukuran dan ketebalan yang diukur dengan istilah DN untuk diameter pipa, SDR, dan PN untuk parameter ketebalan dan tekanan.
Pipa HDPE, yang ditandai dengan warna hitam pekat, banyak digunakan sebagai pipa utama dalam proyek perpipaan air bersih, termasuk di dalam pabrik maupun untuk transmisi pipa PDAM. Kekuatan, kelenturan, dan keamanan bahan membuatnya menjadi pilihan utama. Pipa ini biasanya memiliki ukuran DN250 ke atas dan penyambungannya dapat dilakukan dengan cara elektro-fusi, persambungan mekanis, atau pengelasan butt fusion joint. - Pipa FRP
Pipa FRP (fiberglass reinforced plastic), atau yang lebih dikenal sebagai pipa fiber, adalah pipa plastik yang diperkuat dengan serat-serat kaca dan matriks polimer resin. Karena tahan terhadap korosi, pipa ini sering digunakan dalam sistem perpipaan saluran air laut yang mengandung kadar garam tinggi. Di area seperti pengambilan air laut, penyaring air, dan peralatan air laut lainnya, pipa FRP digunakan sebagai saluran air kotor dari limbah kimia.
Untuk saluran air bersih (bukan air minum), pipa FRP sering dipasang di sekitar pompa karena ringan dan dapat meredam getaran. Pipa ini juga cocok untuk sistem pipa air bertekanan tinggi, seperti pada pompa besar. Pipa FRP memiliki berbagai ukuran yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan dan penyambungannya dapat dilakukan dengan melapisinya dengan bahan kasa, serat kaca, dan resin, serta dengan bantuan cairan kimia khusus. - Pipa DCIP
Pipa Ductile Cast Iron (DCIP) adalah pipa yang terbuat dari besi ulet ductile melalui proses pengecoran sentrifugal. Pipa ini memiliki ketangguhan dan ketahanan yang baik terhadap korosi dibandingkan dengan pipa besi karbon biasa. Permukaan dalamnya yang halus, dinding yang tebal, dan sifat mekanik yang kuat membuatnya cocok untuk distribusi sistem perpipaan air bersih dan air kotor, serta untuk saluran air jarak jauh. Pemasangannya mudah dan efisien dengan sistem push-on (plug and spigot), tanpa memerlukan pengelasan listrik. - Pipa Carbon Steel
Pipa carbon steel (CS) terbuat dari paduan besi baja dan karbon. Pipa ini adalah salah satu jenis pipa yang paling umum digunakan dalam proyek sistem perpipaan air, meskipun pemakaian pipa plastik semakin meningkat. Untuk mencegah korosi, pipa CS biasanya dilapisi dengan bahan seperti karet atau plastik saat ditanam di dalam tanah. Pipa CS memiliki beragam ukuran NPS dan Schedule, mulai dari 1/2 inci hingga 80 inci untuk ukuran normal, dengan berbagai Schedule seperti SCH 5 hingga SCH 160, serta SCH STD, XS, dan XXS.
Jenis Pipa Air untuk Sistem Plumbing
Dalam konstruksi bangunan, berbagai jenis pipa diperlukan untuk sistem plumbing. Berikut adalah beberapa jenis pipa yang umum digunakan, baik yang terbuat dari logam maupun plastik:
- Pipa PVC, Pipa polivinil klorida (PVC) sering digunakan untuk saluran pembuangan wastafel, toilet, shower, dan saluran air hujan. Pipa PVC sangat tahan terhadap korosi dan karat, dan memiliki lapisan dalam yang halus untuk mencegah penumpukan sedimen yang dapat menyebabkan penyumbatan. Sambungan pipa PVC umumnya menggunakan model socket dan threaded/ulir.
- Pipa ABS, Pipa Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS) mirip dengan pipa PVC namun berwarna hitam. Pipa ini sering digunakan untuk saluran ventilasi dan pembuangan. Pipa ABS mudah dipasang, namun rentan terhadap lengkungan jika terkena sinar matahari langsung.
- Pipa PEX, Pipa Cross-linked PolyEthylene (PEX) dibuat dengan ikatan molekul polietilen yang saling terkait, membuatnya kuat dan fleksibel. Pipa PEX dapat digunakan untuk saluran air panas maupun dingin dan mudah diidentifikasi dengan berbagai warna yang mencolok.
- Pipa Tembaga ,Pipa tembaga telah menjadi pilihan utama dalam industri pipa selama beberapa dekade. Pipa ini sangat tahan terhadap korosi dan dapat bertahan hingga 50 tahun. Pipa tembaga sering ditemukan di wastafel, pancuran, bak mandi, dan perlengkapan bangunan lainnya.Pipa tembaga masih menjadi pilihan favorit di kalangan tukang plumbing dan pemilik bangunan karena keunggulannya dalam ketahanan terhadap korosi dan kemampuan untuk menjaga kualitas air. Pipa tembaga juga dapat menangani tekanan tinggi serta toleran terhadap suhu air panas dan dingin. Meskipun memiliki banyak kelebihan, salah satu kelemahan pipa tembaga adalah teksturnya yang kaku. Hal ini menyebabkan pemasangannya memerlukan keahlian khusus dari seorang tukang pipa profesional yang mampu membentuk atau menekuknya dengan sempurna.
- Pipa Galvanis,pipa baja galvanis juga sering digunakan. Pipa ini terbuat dari baja yang diperkuat dengan lapisan seng kimia, sehingga sangat cocok digunakan untuk pipa air di luar bangunan karena tahan terhadap sinar matahari dan memiliki lapisan seng yang mencegah karat. Namun, tidak disarankan untuk digunakan dalam saluran air panas karena risiko kontaminasi dari lapisan sengnya. Kelemahan lain dari pipa galvanis adalah sambungannya menggunakan socket dan threaded yang dapat menyebabkan kebocoran jika tidak dipasang dengan presisi. Perbaikannya memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar karena memerlukan mesin threaded (senai) dan tenaga terampil. Namun, jika pemasangannya dilakukan dengan benar, pipa galvanis dapat menjadi pilihan yang baik untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Selain kelima jenis pipa air tersebut, ada juga beberapa jenis pipa lain yang digunakan untuk sistem plumbing:
- Pipa air uPVC (Unplasticized Polyvinyl Chloride)
- Pipa air CPVC (Chlorinated Polyvinyl Chloride)
- Pipa air PVC-O (Polyvinyl Chloride-Oriented)
- Pipa air PP-R (Polypropylene Random)
- Pipa air HDPE (High Density Polyethylene)
- Pipa air CIP (Cast Iron Pipe)
- Pipa hitam (Carbon Steel), yang biasanya digunakan untuk jalur utama (mainline) saluran air.
Semoga ulasan mengenai jenis pipa air kotor dan bersih untuk sistem perpipaan industri, serta jenis pipa untuk sistem plumbing di atas, dapat menambah wawasan kita bersama.